Olga Syahputra Dilaporkan KPI Karena Guyonannya
Aktivis Helga Worotitjan, yang selama ini aktif membela para korban pemerkosaan menegaskan bahwa sikap tidak suka terhadap komedian Olga Syahputra, bukan sebagai pribadi. Akan tetapi juga melihat adanya masyarakat Indonesia yang tidak peduli dengan para perempuan yang kehormatannya terenggut secara paksa.
"Saya tidak marah secara personal dengan Olga, tapi saya marah karena banyak ketidakpedulian masyarakat akan hal ini. Saya minta maaf, becandaan Olga memang nggak lucu! Apalagi substansinya. Saya mengalami itu (pelecehan seksual) waktu kecil, tapi setelah 33 tahun, perasaan direndahkannya itu masih sama persis," tegas Helga Worotitjan dengan mimik dan intonasi yang serius.
Rasa jengkel Helga itu dipicu oleh guyonan Olga saat tampil di acara di Dekade Trans TV, Kamis (15/12/2011) sekitar pukul 21.30 WIB yang menggunakan bahan guyonan tentang pemerkosaan di angkutan kota. Dia ditanya oleh Sule, 'Lu jadi suster ngesot kenapa?' dan Olga menjawab, 'sepele, diperkosa di angkot'. Guyonan itu dinilai sebagai tindakan tidak sensitif terhadap korban yang sebenarnya sangat menderita.
Pernyataan Helga tersebut disampaikan saat menjadi nara sumber Seminar Lentera Indonesia (Survivor Kekerasan Seksual) di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Gedung Bapeten Jl. Gajahmada 8, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2011) pagi. Helga sendiri merupakan Ketua Lentera Indonesia yakni sebuah organisasi masyarakat penyemangat korban pemerkosaan, yang sejak awal bereaksi atas guyonan Olga tersebut.
"Olga itu bukan penjahat, namun saya sakit hati dengan cara bercandanya Olga dan itu yang mendorong saya melaporkan. Saya tidak menonton langsung, tapi saya menerima dari teman. Saya tidak pernah menonton TV lokal, karena banyak konten yang menyinggung perasaan saya. Saya terkejut waktu saya pulang, anak saya sedang menonton acara ulang tahun Trans Corp. Anak saya 13 tahun, dan dia bilang bercandaan itu lucu. Itu bercandaan yang nggak lucu," urai Helga.
0 comments:
Post a Comment