Tujuh Pandangan Pria Modern Soal Asmara

Benarkah kehidupan modern telah mengubah cara pandang pria dan wanita dalam melihat hubungan? Atau, kehidupan modern tetap tak melunturkan tradisi dalam asmara? 


Sebuah survei yang dilakukan situs Askmen dan Cosmopolitan menemukan, ada pergeseran terhadap hubungan antara pria dan wanita termasuk kencan, perceraian, pandangan jenis kelamin terhadap perceraian dan sebagainya.

Sebanyak 85 persen pria mengklaim mereka tidak akan keberatan memiliki pasangan yang memiliki penghasilan lebih tinggi. Namun sebagian besar pria yang disurvei (59%) mengatakan mereka masih berpikir membayar biaya kencan merupakan kewajiban mereka hingga hubungan terjalin.

Cara pertemuan masa kini juga berubah, separuh dari semua responden pria berusia 30-an, mengatakan, mereka bertemu dengan wanita secara online. Hampir seperempat pria berusia 35-50 tahun mengatakan,  mereka menjalin hubungan via online yang berlanjut dengan hubungan jangka panjang.

Pasangan, baik pria maupun wanita modern kini lebih senang menunda kelahiran dengan kontrasepsi pil. Sebanyak 53% wanita mendorong pasangan memakai kontrasepsi, sementara 68% pria menyatakan akan menggunakan kontrasepsi bila ada yang cocok.

Apakah pria dan wanita ingin mengubah perilaku pasangan? Hal yang paling umum melekat pada pria adalah berusaha mengubah pasangan dari sifat murung (26 %) ketimbang wanita yang mengaku tidak akan mengubah pasangan pria (30 %).

Survei juga mengungkapkan, pria dan wanita memiliki pengertian yang berbeda tentang simbol status tertinggi. Sebanyak 43% wanita berpikir pernikahan merupakan simbol tertinggi, sementara hanya 26% wanita yang memilih memiliki pasangan yang sukses. Di sisi lain, sebanyak 39 % pria melihat keluarga sebagai pilihan nomor satu.

Wanita terlihat lebih memaafkan perubahan fisik atau kekurangan pada pasangan mereka daripada pria. Hampir setengah dari laki-laki (48%) menyatakan mereka akan memutuskan kekasih jika mereka bertambah berat badan, sementara hanya 20% wanita mengatakan hal yang sama untuk pasangan mereka.

Saat berhadapan dengan perceraian, kebanyakan pria (78%) berpikir bahwa pengadilan menguntungkan kaum wanita, sementara 43% wanita percaya bahwa kedua jenis kelamin diperlakukan sama dan adil oleh hukum.

0 comments:

Post a Comment