Sekarat Usai Bercinta Karena Spermanya Mengandung Kacang
Bagi yang alergi, berciuman dengan orang yang yang baru saja makan kacang bisa membuatnya pingsan. Namun kini alergi kacang tidak hanya ditularkan melalui kontak langsung, tetapi bisa juga melalui sperma orang yang baru saja makan kacang.
Belum lama ini, kasus penularan alergi kacang melalui sperma dilaporkan untuk pertama kalinya terjadi di Inggris. Seorang perempuan mengalami reaksi alergi sangat parah usai bercinta dengan suaminya yang sebelumnya mengonsumsi kacang Brazil.
Risiko alergi sebenarnya sudah diantisipasi oleh perempuan itu dengan meminta pasangannya membersihkan diri benar-benar sebelum menyentuhnya. Laki-laki itu disuruhnya mandi, sikat gigi, kumur-kumur dan bahkan membersihkan jari-jarinya dari bekas kacang.
Pencegahan yang sangat ekstrem itu selalu dilakukan karena perempuan yang tidak disebutkan namanya itu memang memiliki alergi kacang. Suaminya juga memahami hal itu, sehingga ia memastikan tidak ada bekas kacang di mulut maupun permukaan kulitnya.
Namun begitu selesai berhubungan seks, tak seberapa lama kemudian bagian bawah tubuh si perempuan mulai membengkak. Tak lama kemudian, gejala itu diikuti keluhan lainnya yakni sesak napas hingga hampir pingsan saat dilarikan ke unit gawat darurat.
Semula dokter mengira ada sisa-sisa protein kacang di air liur si laki-laki, yang ditularkan ke pasangannya saat berciuman. Namun setelah dijelaskan bahwa hal itu sudah diantisipasi dengan sikat gigi dan kumur-kumur, dokter mulai mencari kemungkinan lain.
Akhirnya dokter memikirkan kemungkinan protein kacang itu ditularkan melalui sperma. Dokter lalu membandingkan sampel sperma antara sebelum dan sesudah makan kacang, lalu menyuntikkannya di bawah kulit si perempuan untuk melihat ada tidaknya reaksi alergi.
Persis seperti dugaan semula, si perempuan mengalami reaksi alergi ketika disuntik sperma setelah makan kacang. Para dokter akhirnya menyimpulkan, alergi kacang yang dialami si perempuan terjadi akibat sisa protein kacang yang mengendap di sperma.
Para dokter butuh pemeriksaan lanjutan untuk memastikan berapa lama protein kacang akan mencapai sperma dan bertahan di tempat itu. Namun seperti dikutip dari Dailymail, Senin (10/10/2011), pemeriksaan itu tidak bisa dilakukan karena kedua pasangan memilih bercerai sejak peristiwa itu.
0 comments:
Post a Comment