Meresahkan, Ratusan Warga Tutup Kafe Sempalan

Ilustrasi

Ratusan warga dari unsur organisasi keagamaan, tokoh masyarakat dan pemuda, Kamis (28/4) malam mendatangi kafe Sempalan, masuk Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati. Mereka menutup paksa kafe dan menggiring pemandu karaoke (PK) ke kantor Kecamatan Jati.

Berdasarkan pantauan CyberNews, beberapa warga langsung meminta pengelola kafe menghentikan usahanya malam itu juga dan menggiring mereka ke kantor Kecamatan Jati, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi tersebut. Tidak ada insiden kekerasan pada aksi tersebut. Pasalnya, sejak awal warga memang sudah diminta untuk tetap bersikap tenang selama proses berlangsung.

Sampai di kantor Kecamatan Jati, beberapa perwakilan warga berunding dengan perangkat Muspika dan Pol PP. Kepala Polisi Pamong Praja, Agung Karyanto, dan Camat Jati, Abdul Halil, memimpin pertemuan tersebut disaksikan beberapa perangkat desa dan petugas keamanan baik dari Polres maupun Polsek Jati.
Menurut tokoh masyarakat Jati, Ngaidi, warga menginginkan agar kafe ditutup. Sebelumnya, mereka telah memberikan imbauan dan peringatan kepada pengelolanya, namun semua itu tidak pernah digubris.

Diberitakan, keberadaan kafe menimbulkan keresahan. Pasalnya, di tempat tersebut disinyalir sering digunakan untuk tempat minum-minuman keras. Selain itu, penggunaan lahan banda desa untuk tempat seperti itu dianggap menyalahi ketentuan. Sejak awal, lahan yang ada ditujukan untuk tempat berjualan warga seperti lenthog dan sejenisnya. "Bukan digunakan untuk kafe seperti sekarang ini. Apalagi, banyak pengelolanya yang bukan berasal dari warga Jati Kulon," tandasnya.

0 comments:

Post a Comment