Dua Pelajar MAN Raib Sembilan Bulan
Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Klaten hilang tak diketahui rimbanya sejak sembilan bulan silam. Ida Aprilia Retno Wulan (16) warga Dusun/ Desa Kiringan, Kecamatan Tulung dan Imron Rosiyadi (16) warga Dusun Wates, Desa Blanciran, Kecamatan Karanganom pergi tanpa meninggalkan pesan sedikitpun. Keluarga khawatir keduanya menjadi korban rekrutmen kelompok tertentu yang marak akhir-akhir ini. "Saya masih ingat benar. Harinya Selasa pagi anak saya pergi dan tak pernah pulang," ungkap Suliyono (38) ayah Retno Wulan, Sabtu (7/5).
Bapak dua anak itu mengatakan, puterinya menghilang sejak tanggal 28 September 2010 lalu. Sejak pagi siswi kelas II MAN Klaten itu pamit sekolah tetapi sampai seharian tidak pulang. Karena tidak pulang, keluarga mencarinya ke sekolah. Anehnya sekolah tidak mengetahui bahkan sejak hari itu Wulan sudah tak masuk sekolah.
Meski mencari satu bulan ke sana dan kemari, hasilnya tetap nihil tidak ada satupun kerabat yang mengetahui atau dihubungi puterinya. Dari keterangan yang didapat keluarga, Wulan tidak pergi seorang diri tetapi bersama rekan satu sekolah berbeda kelas yakni Imron.
Sebab sudah patah arang mencari, keluarga memutuskan melapor Polres Klaten pada tanggal 23 Oktober 2010. Namun sejak laporan dibuat, anak pertamanya itu tetap tidak ada kabarnya. Nasib Imron yang diduga ikut pergi bersama anaknya juga tak diketahui rimbanya.
Terpisah, keluarga Imron tak kalah bingung. Ayah Imron, Paryanto (40) bahkan sudah mencari ke berbagai lokasi tak menemukan.
Keluarga berharap, siapapun yang mengetahui keberadaan putrinya untuk bersedia menghubungi keluarga atau Polres Klaten. Sebab sejak Wulan pergi, keluarga tak pernah bisa tidur bahkan nenek dan ibunya, Jasmini (33), setiap malam menangis. Untuk mencari kembali keluarga sudah kehabisan akal dan uang. Dengan maraknya kejadian cuci otak dan aliran tertentu semacam NII yang sedang marak dibicarakan orang, keluarga semakin khawatir Wulan terseret ke dalamnya.
0 comments:
Post a Comment